Pengamat politik sekaligus pakar hukum tata negara Refly Harun berpendapat bahwa tudingan soal Anies Baswedan mengkhianati Prabowo Subianto bukan merupakan kesalahan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Menurut Refly, problemnya justru ada di Prabowo itu sendiri. "Persoalannya adalah kesalahan bukan pada Anies, tapi pada Prabowo yang selalu menginginkan menjadi calon presiden, tidak memberikan kesempatan kepada orang lain," kata Refly dalam video yang diunggah di kanal Youtube pribadinya,

Baca juga: Anies Baswedan Dituding Curi Start Kampanye, Eks Komisioner KPU: Setahu saya (kegiatan Anies) tidak (melanggar aturan).

Dia menjabarkan, Prabwo telah menjadi bakal calon presiden selama empat kali selama jejak sejarah pilpres. Kemudian, ditambah dengan satu kali pilpres ketika dia menjadi calon wakil presiden Megawati Soekarnoputri lantaran tak berhasil mencukupi presidential thresold.

"Jadi, justru yang tidak etis menurut saya adalah Prabowo Subianto itu yang harus kita lihat ya," ujarnya.

"Nah tapi," lanjut dia, "ini ada tapinya. Saya pribadi mendukung siapa pun anak bangsa yang memang siap menjadi calon presiden. Yang saya sesalkan justru presidential thresold yang kemungkinan Anies bisa menjadi korban."

Pasalnya, tak ada jaminan bahwa NasDem, PKS, dan Demokrat akan sepakat mendukung Anies atau mendaftarkan Anies ke KPU.

Tidak ada jaminan pula Prabowo Subianto bisa nyalon kalau seandainya dia diblokade oleh kekuatan istana untuk bisa menggandeng satu atoa dua partai," tuturnya.

1 Komentar

  1. Saya gak begitu ngerti yg beginian... https://penghuni60sains.blogspot.com/

    BalasHapus

Posting Komentar