Ganjar Pranowo sering menempati posisi paling tinggi di beberapa survei elektabilitas calon presiden. Keadaan itu saat ini terkesan seolah- olah PDI Perjuangan wajib menjajaki survei.

Pemikiran itu dikemukakan pengamat politik sekalian pendiri lembaga survei Kedai Kopi, Hendri Satrio. Sementara itu bagi Hendri, Pimpinan Universal PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tidak menghiraukan hasil survei.


Baca Juga: Tanggapi Isu Reshuffle Kabinet, NasDem Tegaskan Senantiasa Terletak di Koalisi Pemerintah Sampai 2024

Dikenal, PDIP sampai saat ini memanglah belum memastikan siapa capres yang hendak diusung. Partai berlogo banteng bermoncong putih ini menyerahkan seluruhnya penentuan capres kepada si Pimpinan Universal Megawati Soekarno putri


" Jika kita amati dari perjalanannya juga ini kan terbuat seolah- olah wajib menuruti hasil lembaga survei. Sementara itu sepanjang ini Bunda Mega itu senantiasa mendesak orang bukan bersumber pada hasil survei tetapi bersumber pada pandangan hidup sang orang itu," kata Hendri dalam dialog daring CrossCheck


Hendri berkata metode itu penah dicoba Megawati dikala mengusung Ganjar Pranowo di Pilgub Jawa Tengah pada 2013 serta sukses menang. Ganjar diusung maju selaku cagub dikala elektabilitasnya cuma 7 persen.


Sementara itu dikala itu dia wajib mengalami rivalnya, Bibit Waluyo yang ialah petahana.


" Tetapi Bu Mega waktu itu memandang ideologinya Ganjar ini bagus buat PIDP di Jawa Tengah sehingga PDI Perjuangan mendesak Ganjar," kata Hendri.


Lalu apakah dorongan kepada Ganjar hendak diberlakukan kembali oleh Megawati buat maju selaku capres pada Pilpres 2024? Jawabannya nyatanya, belum pasti.


Sebabnya, kata Hendri, sebab terdapat Puan Maharani. Puan yang ialah anak kandung Megawati dikira lebih mempunyai pandangan hidup partai, dibanding Ganjar. Puan apalagi dinilai selaku anak ideologis PDIP.


Sebab itu jadi menarik memandang siapa yang nantinya hendak diseleksi Megawati. Satu yang tentu, hasil elektabilitas di survei bukan salah satunya pertimbangan Megawati dalam memilah.


" Misalnya saat ini terdapat perdebatan antara siapa yang hendak didorong oleh PDI Perjuangan, Puan Maharani ataupun Mas Ganjar Pranowo kan. Nah pertimbangnya Bunda Mega ini kan senantiasa pertimbangan ideologis, jadi bukan melulu tentang tipe lembaga survei capresnya," tutur Hendri. 

Post a Comment