Pengamat politik Bawono Kumoro membagikan komentarnya terpaut ilham duet Ganjar Pranowo- Prabowo Subianto di Pemilihan Presiden( Pilpres) 2024 mendatang.


Ilham ini jadi pembicaraan sehabis Charta Politika merilis survei terbarunya terpaut simulasi Capres serta Cawapres Pilpres 2024.


Hasilnya, Ganjar hendak memenangi Pilpres 2024 bila dipasangkan dengan Prabowo.


Bawono memperhitungkan, ilham penjodohan Ganjar- Prabowo di Pilpres 2024 mustahil terjalin.


" Memanglah gagasan buat memasangkan Ganjar Pranowo- Prabowo Subianto lumayan menarik.


Hendak namun gagasan itu nyaris mustahil sekali buat direalisasikan.


Bawono setelah itu membeberkan beberapa alibi yang jadi penghalang duet Ganjar- Prabowo.


Awal, Bawono menyinggung tidak pantasnya Pimpinan Universal Partai Gerindra jadi calon wakil presiden pasangan Ganjar.


Semacam dikenal lebih dahulu, sepanjang menjajaki Pilpres di tahun 2014 serta 2019, Prabowo senantiasa jadi calon presiden.


"( Ilham ini) ialah perihal sangat aneh serta pula tidak baik dari segi kepantasan serta pula gengsi politik.


Apabila sehabis maju selaku calon presiden dalam 2 pemilihan presiden terdahulu kemudian setelah itu maju selaku calon wakil presiden di pemilihan presiden mendatang," urai Bawono.


Setelah itu alibi kedua, ilham duwet Ganjar- Prabowo pula berlawanan dengan hasil rapat pimpinan nasional dari Partai Gerindra pada Jumat, 12 Agustus 2022 kemudian.


Dalam rapat tersebut, Prabowo diresmikan selaku calon presiden dalam Pemilihan Universal Presiden serta Wakil Presiden 2024.


Maksudnya ilham duwet Ganjar- Prabowo secara tidak langsung menjegal Prabowo jadi calon presiden.

Baca Juga: 

Anies- Andika, Anies- AHY, ataupun Anies- Aher, Mana Sangat Sesuai?

" Perihal itu sama saja memohon secara halus kepada Prabowo Subianto supaya tidak maju dalam kontestasi pemilihan presiden 2024," imbuh Bawono.


Alibi ketiga, lanjut Bawono, tidak jadinya Prabowo selaku calon presiden hendak merugikan Partai Gerindra.


Pencalonan kembali Prabowo selaku calon presiden di pemilihan presiden tahun 2024 bernilai sangat strategis untuk Partai Gerindra.


" Supaya bisa memperkenalkan dampak ekor jas( coattail effect) sebab pemilihan presiden serta pemilihan legislatif mendatang hendak kembali berlangsung bertepatan dalam satu hari sebagaimana tahun 2019 kemudian," tandas Bawono


Hasil survei Charta Politika


Survei dari Charta Politika menampilkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo hendak memenangi Pilpres 2024 bila dipasangkan dengan Pimpinan Universal Gerindra, Prabowo Subianto sampai Menteri BUMN, Erick Thohir dalam 4 simulasi berbeda.


Pada simulasi awal, Ganjar Pranowo menang dari eks Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan serta Prabowo Subianto kala dipasangkan dengan Pimpinan Universal Golkar, Airlangga Hartarto dengan raihan suara 34, 6 persen.


Sedangkan Anies menempati posisi kedua kala dipasangkan dengan Pimpinan Universal Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono( AHY).


Ada pula raihan suara Anies- AHY merupakan 30, 5 persen.


Prabowo Subianto juga wajib menempati posisi ketiga dengan raihan suara 22, 7 persen kala berpasangan bersama Pimpinan Universal Partai Kebangkitan Bangsa( PKB), Muhaimin Iskandar ataupun Cak Imin.


Setelah itu di simulasi kedua, Ganjar kembali memenangkan Pilpres 2024 kala berpasangan dengan Erick Thohir.


Mereka mencapai 33, 8 persen suara serta mengungguli Anies yang berpasangan dengan mantan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan.


Pendamping Anies- Ahmad mendapatkan 29, 9 persen serta duduk di posisi kedua.


Lagi- lagi, Prabowo wajib kembali menduduki posisi ketiga dengan 22, 3 persen kala senantiasa berpasangan bersama Cak Imin.


Berikutnya, simulasi ketiga dicoba dengan Ganjar Pranowo dipasangkan bersama Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil serta senantiasa memenangkan Pilpres 2024.


Pendamping tersebut mendapatkan 35, 3 persen raihan suara.


Mereka unggul dibanding pendamping Anies- AHY yang mendapatkan 29, 1 suara di peringkat kedua.


Sedangkan Prabowo Subianto senantiasa di peringkat ketiga dengan 23, 8 persen suara walaupun sudah disimulasikan berubah pendamping bersama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.


Prabowo Subianto juga baru dapat memenangkan Pilpres 2024 kala jadi wakil presiden dari Ganjar Pranowo.


Mereka unggul dengan raihan 45, 3 persen suara.


Sebaliknya, Anies- Ridwan Kamil menyusul di peringkat kedua dengan 32, 6 persen suara.


Sedangkan di peringkat ketiga terdapat Pimpinan DPR RI, Puan Maharani yang disimulasikan berpasangan dengan mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia(TNI), Andika Perkasa.


Pendamping ini tertinggal jauh dibandingkan 2 pendamping lebih dahulu ialah cuma mendapatkan 2, 4 persen suara.


Selaku data, survei ini dicoba dengan tata cara wawancara tatap muka serta tata cara sampling ialah multistage random sampling.


Setelah itu yang menjajaki survei beberapa 1. 220 responden dengan kreiteria minimun berusia 17 tahun serta sudah penuhi ketentuan selaku pemilih dalam pemilu.


Survei ini juga dicoba pada 8- 16 Desember 2022 dengan margin of error 2, 82 persen.



Post a Comment