PDI Perjuangan batal menggelar rapat kerja nasional( rakernas) 2022. Sementara itu, Pimpinan Universal PDI- P Megawati Soekarnoputri pernah berkata kalau rakernas hendak diselenggarakan di pengujung tahun ini.


Dinamika politik serta suasana ekonomi rakyat terbaru juga jadi alibi partai banteng tidak menggelar forum tersebut.


Tetapi, spekulasi publik tumbuh. Beberapa pihak menebak, rakernas batal sebab Megawati belum ketuk palu soal calon presiden( capres) yang hendak diusung partainya pada pemilu mendatang.


Dugaan itu bukan tanpa alibi. Selama ekspedisi politik PDI- P, rakernas sering jadi ajang pengumuman keputusan- keputusan besar partai, tidak terkecuali ihwal pencapresan.


Di tengah gegap gempita panggung Pemilu Presiden( Pilpres) 2024, PDI- P belum pula buka suara soal wujud yang bakal mereka jagokan.


Sekretaris Jenderal DPP PDI- P Hasto Kristiyanto berkata, partainya batal menggelar rakernas sebab dinamika politik terbaru. Tetapi, ia tidak memerinci dinamika politik yang diartikan.


Tidak hanya itu, kata Hasto, fokus utama partainya dikala ini merupakan bergerak ke dasar menolong warga, menanggulangi kesusahan ekonomi akibat pandemi Covid- 19 serta akibat konstelasi geopolitik.


" Sehingga, dengan suasana semacam itu, sebab tema serta saran rakernas yang kemudian dengan gimana membangun desa, desa maju serta berdaulat, rekomendasi- rekomendasi yang terdapat masih relevan. Hingga, belum butuh rakernas pada tahun ini," kata Hasto di Sekolah Partai, Lenteng Agung,


Tidak hanya itu, kata Hasto, PDI- P pula tengah konsentrasi mempersiapkan ulang tahun ke- 50 partai yang hendak jatuh pada 10 Januari 2023.


Bocorannya, hendak terdapat kejutan dalam ultah PDI- P mendatang. Kendati demikian, Hasto enggan membenarkan apakah kejutan itu terpaut pencapresan 2024 ataupun yang lain.


" Apakah dalam rakernas bunda ketum hendak mengumumkan calon ataupun enggak, itu nanti dalam pertimbangan pimpinan universal buat menetapkan," kata ia.


Sedianya, PDI- P telah menggelar rakernas pada Juni 2022. Tetapi, itu ialah Rakernas II Tahun 2021 yang tertunda akibat pandemi Covid- 19.


Dalam rakernas tersebut, partai banteng belum mengumumkan nama kandidat capres. Tetapi, rakernas menciptakan beberapa saran berarti, salah satunya ihwal pencapresan.


PDI- P menegaskan kalau keputusan capres serta cawapres jadi kewenangan Megawati selaku pimpinan paling tinggi partai.


" Rakernas II partai menegaskan kalau penetapan pendamping calon presiden serta wakil presiden yang hendak diusung oleh PDI Perjuangan pada Pemilu 2024, bersumber pada keputusan Kongres V Partai, Angkatan darat(AD)/ ART Partai serta tradisi demokrasi partai merupakan hak prerogatif Pimpinan Universal Partai, Profesor Dokter.( H. C) Megawati Soekarnoputri," kata kader PDI- P yang pula Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dikala membacakan saran rakernas.


Sepanjang ini, rakernas sering jadi forum PDI- P mengambil keputusan- keputusan besar partai. Dalam Rakernas III PDI- P 2013 misalnya, Megawati membagikan isyarat hendak mencalonkan Joko Widodo ataupun Jokowi selaku capres pada Pemilu 2014


Bagi catatan Kompas. id, dikala itu, Jokowi yang masih berprofesi Gubernur DKI Jakarta ditugaskan buat membacakan dedication of life pada pembukaan rakernas.


Dedication of life merupakan penggalan pesan Soekarno yang ditulis pada 10 September 1966, berisi tentang semangat dedikasi Proklamator tersebut buat rakyat serta bangsa.


Benar saja, sebagian hari sehabis penugasan itu, Megawati mengumumkan Jokowi selaku capres PDI- P buat Pemilu 2014.


5 tahun setelahnya, dalam Rakernas PDI- P yang diselenggarakan 23 Februari 2018, Megawati mengumumkan pencalonan Jokowi selaku capres buat Pemilu 2019.


" Dengan ini aku nyatakan calon presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo," kata Megawati kala itu.


Memandang ini, pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno menebak, batalnya rakernas PDI- P dapat sebab beberapa alibi. Misalnya, terpaut dinamika politik yang masih diwarnai isu penundaan pemilu.


Kemudian, suasana negeri yang masih prihatin sebab beberapa peristiwa, misalnya kejadian kemanusiaan Kanjuruhan serta bencana alam gempa bumi Cianjur. Dengan keadaan demikian, PDI- P dapat dikira tidak berempati bila nekat bicara soal pencapresan.


Tetapi, lebih dari itu, Adi menebak, penundaan rakernas pula tidak lepas dari alibi pencapresan. Megawati diprediksi masih bingung serta belum memutuskan capres pilihannya buat Pemilu 2024.


Bursa pencapresan PDI- P juga disinyalir masih berkutat pada 2 nama, antara Ganjar Pranowo serta Puan Maharani.


" Alibi yang sangat menonjol, soal pencapresan semacam apa, kira- kira yang hendak diusung di internal PDI- P Puan ataupun Ganjar Pranowo," kata Adi.


Isu persaingan internal antara Ganjar serta Puan memanglah sudah berembus semenjak lama. Beberapa elite PDI- P mengisyaratkan dukungannya buat gadis Megawati itu.


Tetapi, pencapresan Puan nyatanya terganjal elektabilitasnya yang masih sedikit, cuma di kisaran satu persen, apalagi kurang.


Tingkatan elektoral Pimpinan DPP PDI- P itu tertinggal jauh dari Ganjar yang dalam survei bermacam lembaga sering bertengger di urutan awal dengan elektabilitas tembus 30 persen.


Walaupun tidak mengantongi banyak restu dari elite partai banteng, Ganjar seolah menemukan sokongan dari golongan pangkal rumput. Presiden Jokowi apalagi sebagian kali melontarkan sinyal sokongan ke Gubernur Jawa Tengah itu.


Kode Jokowi sempat di informasikan dikala Ganjar muncul dalam rakernas sukarelawan Pro Jokowi pada Mei kemudian. Dikala itu, Jokowi memohon relawannya tidak terburu- buru Mengenai pencapresan, walaupun bisa jadi yang mereka dukung muncul di rakernas.


Sinyal sokongan kembali mencuat Jokowi dalam pidatonya di hadapan ribuan relawannya pada November kemarin. Dalam forum temu sukarelawan itu, presiden menyinggung soal" pemimpin berambut putih", figur yang lekat dengan Ganjar.


Bagi Adi, bila benar kepala negeri menunjang pencapresan Ganjar, besar mungkin ini bakal mempengaruhi keputusan Megawati.


" Sekalipun Mbak Mega itu selaku figur yang memastikan capres PDI- P, tetapi jika terdapat suara lain, feedback, masukan timbul dari presiden, pasti jadi pertimbangan yang signifikan," ucapnya.


Tetapi, lebih dari itu, pencapresan Pemilu 2024 masih jauh. Registrasi capres- cawapres baru dibuka Oktober 2023.


Oleh karenanya, bagi Adi, PDI- P tidak terburu- buru buat mengumumkan jagoannya. Semacam langgam PDI- P umumnya, Megawati bisa jadi memainkan strategi" last minute" ataupun detik- detik terakhir dalam mendeklarasikan capres- cawapres mereka.


Adi berkata, selaku parpol penguasa, keputusan partai banteng sesungguhnya sangat ditunggu- tunggu partai politik yang lain. Peta pencapresan serta koalisi sangat bisa jadi berganti kala PDI- P sudah mengumumkan langkahnya.


" PDI- P lagi mengalkulasi betul plus serta minusnya. PDI- P mengumumkan last minute tentu hendak dapat mengganti konstelasi politik di skala nasional," kata ia. 

Post a Comment