Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, telah memberikan tanggapan mengenai potensi pencalonannya sebagai calon wakil presiden dari Partai NasDem yang akan mendampingi Anies Baswedan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Ketika ditemui di Hotel Pullman, Mahfud menyatakan bahwa hal itu adalah bagian dari "bunga-bunga demokrasi," tetapi ia tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai hal tersebut. Menurutnya, saat ini bukan waktu yang tepat untuk mengomentari masalah tersebut.

Menanggapi hal ini, Mahfud juga mendorong semua pihak untuk menghargai setiap nama yang muncul dan dimunculkan dalam bursa capres atau cawapres mendatang. Menurutnya, semua orang berhak untuk memunculkan namanya dan semua nama tersebut harus dihargai.

Baca juga:

Sebelumnya, Ketua DPP Partai NasDem, Sugeng Suparwoto, telah menyatakan bahwa Mahfud MD masuk dalam pertimbangan partainya untuk dijadikan calon wakil presiden mendampingi Anies Baswedan. Sugeng juga menyebut bahwa Mahfud adalah sosok yang berintegritas dan mempunyai pengalaman panjang dalam pemerintahan sejak era Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Sugeng menambahkan bahwa Mahfud adalah ahli hukum tata negara yang sangat kredibel dan integritasnya sangat baik.

Namun, NasDem bersama dengan Demokrat dan PKS masih belum final dalam memutuskan nama siapa yang akan jadi cawapres pendamping Anies di Pilpres 2024. NasDem mengklaim bahwa mereka masih mengkaji lima nama, meskipun mereka tidak menyebutkan nama selain Mahfud MD. Nama yang sudah mengerucut akan disodorkan kepada Anies untuk dipilih.

Perlu dicatat bahwa Pilpres 2024 masih beberapa tahun lagi dan masih banyak waktu untuk partai politik untuk menentukan siapa yang akan dijadikan kandidat presiden dan wakil presiden mereka. Namun, dengan potensi pencalonan Mahfud MD sebagai calon wakil presiden dari Partai NasDem, ini menunjukkan bahwa persaingan politik di Indonesia semakin ketat dan semakin menarik perhatian publik.

Baca juga:

Post a Comment