Mojokerto, 5 Juni 2023 – Pada hari Minggu (4/6), ratusan warga Nahdlatul Ulama (NU) berkumpul dalam sebuah acara Musyawarah Warga (Musra) NU Mojokerto di kampus STITNU Al Hikmah Trowulan Mojokerto. Dalam pertemuan tersebut, para peserta dari 18 kecamatan di sekitar Kabupaten Mojokerto, termasuk kiai, tokoh struktural dan kultural, akademisi, aktivis, tokoh perempuan, dan kaum milenial, secara bulat menyatakan dukungan mereka terhadap Muhaimin Iskandar, yang akrab disapa Cak Imin, sebagai calon presiden (capres) pada tahun 2024.

Ketua Panitia Musra, Ulil Abshor Cholish, menyampaikan bahwa acara tersebut berjalan dengan sukses dan hampir 300 peserta hadir. Mereka secara resmi menyatakan dukungan mereka kepada Cak Imin untuk maju sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Dalam keterangan tertulisnya, Cholish mengungkapkan kegembiraannya atas kesepakatan tersebut.

Baca juga:

Namun, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui Gus Fahrur menanggapi Musra NU di Mojokerto dengan menyatakan bahwa acara tersebut bukan merupakan sikap resmi dari NU, melainkan hanya aspirasi individu. Gus Fahrur mengimbau warga NU untuk menunggu isyarat atau komando dari Rais Aam PBNU, Miftahul Akhyar, atau para kiai sepuh NU terkait Pilpres 2024. Hal ini bertujuan agar warga NU yang memberikan dukungan dapat mencapai kebaikan.

Gus Fahrur menekankan bahwa tradisi NU biasanya melibatkan musyawarah dan istikharah oleh para kiai sepuh dalam memilih yang terbaik. Rais Am merupakan pemimpin tertinggi dan ketua umum yang sebenarnya dalam tradisi NU. Oleh karena itu, Gus Fahrur berpesan agar warga NU tetap mematuhi proses tersebut.

PBNU juga menyoroti penggunaan atribut organisasi NU dalam dukungan terhadap Cak Imin. Ahmad Fahrurrozi, salah satu petinggi PBNU, mengkritik pengurus di daerah yang mendukung Cak Imin agar tidak menggunakan atribut organisasi NU dalam menyampaikan dukungan mereka. Meskipun PBNU tidak secara langsung menolak atau menyetujui dukungan tersebut, mereka menekankan pentingnya memisahkan antara aspirasi individu dengan atribut organisasi.

Baca juga:

Saat ini, PBNU menegaskan bahwa belum ada keputusan resmi dari organisasi terkait calon presiden untuk Pilpres 2024. Mereka menekankan pentingnya menunggu instruksi resmi dari pihak yang berwenang dalam organisasi NU.

Post a Comment